Look Beyond

Look Beyond

Wednesday, May 13, 2015

Be My Best Friend :)

Hai! Ada apa? Apa yang kamu rasakan?
Iya. Begitulah caraku selama ini memahami diriku sendiri. Mencoba memahami apa yang aku rasakan tiap kali aku merasa emosiku berubah. Bertanya pada diri sendiri, karena yang paling tau jawaban dari pertanyaan itu cuma aku. Look back at this tumblr. Oh God hampir setahun isi tumblr ini galau semua. Astagfirullah...
Let’s start with what happen today, and what i’m feeling right now. Feeling? Hmm... Sejak beberapa menit yang lalu sudah membaik.
Membaik?
Iya. Sebelumnya sempat ada emosi negatif.
Negatif? Kenapa negatif?
Jadi, ceritanya Ama adalah orang yang susah move on. Entah harus bangga atau sedih atas hal ini. Intinya, hari ini orang yang (once) aku sayang (and once loved me so much) pulang kampung gara-gara ada long weekend, while i’m stuck here waiting for a meeting this afternoon. It use to be like this sih. Dari dulu juga setiap dia mudik duluan pasti muncul rasa gloomy gimana gitu karena ditinggal. Ditambah lagi, this time orang yang nganterin dia ke any airport atau stasiun bukan aku, dan aku nggak tau apa-apa tentang keberangkatan dia.... Well, ada sedikit pergolakan emosi lagi ketika menyebutkan phrase itu. But it’s okay. I’m fine. Wait, kalo I’m fine means I’m not fine at all, ya maybe I’m not fine at all. Tapi maksudku yaa ini bukan something yang harus dikhawatirkan oleh orang lain. I can regulate this feeling well now :) and now, aku stuck di bilik, di luar hujan, dan menunggu rapat pengurus jam 4pm nanti. Yaa cuma pingin bilang tadi feelingku negatif, tapi sekarang udah membaik kok :)
Ooo... Good then :) Thus, what happened?
What happened? Hmm... sudah terlalu banyak yang terjadi. Singkatnya Ama sudah mengalami titik balik ke-baper-an. Sudah.... Sudah.... Sejak dulu, duluuuuu sekali sampai saat ini aku sering banget ngerasa sendirian, kesepian, apalagi kalo jauh dari rumah. Emosi negatif sering keluar dan terlihat jelas sama orang lain, dan sering kali bikin orang lain jadi sewot. Dan karena bikin orang lain sewot, sadar nggak sadar aku sering ikutan menyalahkan diriku juga. Kemarin, setelah lebih dari setengah tahun memendam, nggak berani ngomong, akhirnya aku ceritain semua emosi negatif dan pikiran-pikiran buruk yang pernah aku rasain ke dua temenku. I know i would make them upset by saying those bad thinking. Tapi aku mengapresiasi diriku sendiri, setinggi-tingginya, untuk keberanianku mengatakan itu. Satu hal yang aku dapetin dari obrolan panjang menguras emosi dan energiku itu, temenku itu bilang,
“berdamailah dengan dirimu sendiri”
Well, mungkin dia benar. Selama ini aku menyalahkan diriku sendiri untuk setiap emosi negatif yang aku rasakan, untuk setiap pikiran negatif yang nggak ngerti kenapa bisa nongol di kepalaku. Lalu aku berpikir, iya juga sih. Selama ini aku selalu bilang “kenapa lo gini sih ma? kenapa lo gitu sih ma?!” Selama ini aku ikut menyalahkan diriku sendiri. Kasihan diriku. Kalau bahkan aku nggak bisa menjadi teman yang baik untuk diriku sendiri, who will? Sekalipun dunia ini nggak bisa mengerti aku, aku harus jadi orang yang paling mengerti diriku sendiri kan?
:)
Hey, diriku, Ama. Aku berhutang banyak maaf sama kamu. Maaf selama ini aku nggak pernah menjadi teman yang baik untukmu. Maaf selama ini aku justru ikut-ikutan pikiran buruk itu, menyalahkanmu atas sesuatu yang dirasa nggak menyenangkan. Maaf sudah membiarkan kamu merasa sendirian. Maaf.... Maafin aku.... Kamu jangan merasa sendiri lagi. Aku akan nemenin kamu mulai sekarang. Aku akan jadi orang yang paling mengerti kamu. Aku akan selalu ada di pihakmu, paling pertama menenangkan kamu saat emosi negatif itu datang dan saat pikiran-pikiran buruk itu menyerang. Aku nggak akan membiarkan kamu sendiri lagi. Kamu harus bahagia. Kamu harus bahagia. Semua kekuranganmu bukan salahmu. Semua yang kamu nggak punya bukan kekuranganmu. Kamu baik, kamu baik. Dan kamu akan membawa kebaikan untuk sekelilingmu. Jangan sedih ketika dia pergi dengan orang lain. Jangan sedih ketika kamu nggak tau apa yang dia lakukan. Ada aku, Aku akan selalu nemenin kamu....
Maaf untuk sekian lama waktu yang kamu lewati sendirian. Maaf untuk sekian banyak beban yang kamu tanggung sendiri. Maaf untuk setiap cacianku selama ini ke kamu. Insya Allah aku nggak bakal mengulangi itu. Aku akan jadi tameng pertamamu untuk tetap positif. Aku selalu tau kamu selalu punya senyum yang indah. Maaf karena membiarkan senyum itu selalu diselimuti air mata. Jangan bersedih lagi. Jangan menangis lagi. Bahagialah. Kita akan bahagia :)
Iya. Gakpapa. Kamu tau aku akan selalu maafin kamu walaupun kamu berbuat salah. Aku akan selalu di pihakmu ketika dunia rasanya menyudutkanmu. Aku akan berbagi tangis dan beban bersamamu. Kamu juga jangan merasa sendirian. Iya, aku sakit selama ini. But it’s okay now. Aku maafin kamu, ma. Sekarang jadilah sahabat terbaikku ya :)
Terimakasih ya :)

No comments:

Post a Comment